Minggu, Mei 29, 2011

Puisi Cinta - Fitri

Bulan dan bintang jadi saksi abadi
Tetesan embun di helai bunga melati
Puisi cinta yang pernah kau ucapkan
Tapi tetap tersimpan
Walau mungkin telah kau upakan

Musim ke musim datang silih berganti
Hari demi hari penantian tak pasti
Impian indah musnahlah sudah
Kini melati yang indah tertutup rimbun ilalang

Sampai kini masih ku nantikan
Kasih sayangmu ku rindukan
Ku percaya pasti suatu hari nanti
Kita bersama bahagia
Mungkin tak disini di dunia ini
Kelak mungkin di kehidupan nanti yang abadi

Sithik Eding - Genk Kobra

Le Le ojo sok do murko
ala sithik sothik ra usah dioyo Le
Le Le do podo mreneo
Ojo mingrang-mingring mbesok dadi opo Le
Dadi siji mesti mulyo
Dumdumanne mestine dibagi roto
Yen ra dadi ojo gelo
Ora ilok yen ora podo rumongso

Hei hei kau mau kemana
Di sini saja bersama-sama
Hei kau apa sudah gila
Sendiri-sendiri mau jadi apa
Jadi satu pasti jaya
Tercerai berai hatinya bencana
Ada hasil dibagi rata
Dikit-dikit asalkan senang semua

Mukti siji mukti kabeh
Sing legawa semeleh
Bubar satu bubar semua
Percuma akhirnya

Ibu - Amole Voice

Bersemi indah kenangan di kalbu ku
Menghangatkan kerinduan padamu, oh Ibu
Ingin ku bersimpuh rasakan belaian
Kasih dan sayangmu bagai waktu dulu

Ibu kini kau telah pergi
Saat ku kembali membawa asalmu
Ibu maafkan aku
Yang tak sempat untuk bahagiakanmu

Kini hanyalah sepi dan tetes air mataku
Basahi busanamu yang harum mewangi
Allah kuatkan aku dan ampunkan dosanya
Dan ku mohon tempatkan ia di surga Mu

Perwira dan Kesatria - Gong 2000

Berpacu dengan matahari tuk meraih cita-cita
Buktikan aku yang terbaik ataukah menjadi kecoa
Semangatku menggilas halang rintang
Otak ku pacu meraih prestasi

Merah putih
janjiku kugenggam sampai mati
Malam lindungi negeriku Indonesia
Sekap dan ku menunggu kata serbu
Melesat elang kepung musuh nanti

Merah putih
janjiku kugenggam sampai mati
Jiwaku ragaku untukmu Indonesia
Darahku tukangku bagimu Indonesia
Sumpahku setiaku padamu Indonesia

Nuansa Ramadhan - Launun

Di langit malam yang kelam
Bertaburan titik cahaya terang
Memberi kedamaian bagi berjuta insan
Sekian banyak bintang-bintang gemerlapan
Kini semakin menghilang
Ditelan sang mentari menyongsong pagi

Selamat datang ramadhan
Bulan penuh kedamaian
Kita semua sambut gembira
Hati yang suka cita

Bulan ramadhan bulan mulia
Bulan penuh keampunan
Walau derita melanda kita
Bersabar dan tawakal

Dibulan suci ini berbuatlah yang baik
Banyak-banyak mengaji jangan mencaci maki
Karena dibulan ini diri kita diuji
Untuk bekal akhirat nanti

Mengapa - Launun

Ada yang menanyakan keberadaan Mu
Terpersoalkan kasih sayang Mu
Menganggap dusta semua takdir Mu
Terlihat dalam rasa syukuraanya
Dalam putus asa mereka masih angkuh
Menjadikanmu muara dosa
Merajakan nafsu dunianya
Menganggap abadi hidupnya
Sungguh selautan air matamu
Takkan menghapus semua nikmatNya
Seumur dunia ratap sujudmu
Takkan sebanding curahan kasih sayangNya
Takkan pernah Ia mengujimu benci
Hanya nafsumu tak mau berhenti

Izinkan Aku Selingkuh - Pultpan

Musim telah berganti
Waktu telah berlalu
Tapi ku selalu menantimu
Jika malam minggu datang lagi
Kadang dalam hati tersa iri
Melihat teman semua berpasangan
Ingin aku punya pacar baru
Tapi ku sadar ku tak sendiri lagi
Ku tak sendiri lagi

Izinkan aku untuk selingkuh
Untuk sementara waktu
Dan bila kau kembali nanti
Selingkuh ini pasti ku akhiri
Karena kau yang ku cinta
Karena kau yang terindah
Karena kau yang aku sayang

Moga engkau izinkan aku
Dan moga engkau maafkan aku
Maafkan aku

Rayuan Terakhir - Wings

Dinginku rasakan dingin
Seperti ditelusuk angin
Ribut hujan bersalji
Dihujung malamku yang sepi

Tuhan..
Kucuba nyalakan api..
Tuhan..
Api ku mati..

Dinginku rasakan dingin
Seperti terapung dilaut
Garam bercampur salji
Tawakalku memaut erat

Tuhan..
Sepilah papah dari sisa
Bahtera yang tenggelam

Direjam kilat yang kejam
Ditelan mata pusaran taufan
Hanya tinggal nyawa ikan
Bersama sekalung harapan
Rayuan terakhir....
Tuhan....

Tuhan..
Kucuba nyalakan api..
Tuhan..
Api ku mati..

Sabtu, Mei 28, 2011

Tak Ada Beban Tanpa Pundak - Tiar

Terasa menyesakkan semua yang telah terjadi
Apa yang ku banggakan kini tinggal cerita
Kau uji aku...
Sekilas aku rasa tak kuasa
Namun kusadari dan aku mengerti kuserahkan pada MU

Takkan aku bertanya mengapa harus terjadi
Karna aku yakini tak ada beban tanpa pundak
Kau uji aku karna ku bisa melewatinya
Ini yang terbaik bagi hidupku.. semua hanya ujian

Biarkan aku oh malam...
Menangis di sepanjang sholatku
Karna hanya Allah yang bisa membuatku tegar
Menjalani semua ini..

Biarkan aku oh malam...
Bersimbah rahmat dan ampunanNya
Badaipun pasti berlalu menguji imanku
Aku serahkan pada Illahi

Angin Mamiri - Launun

Angin mamari ku pasang
Pitujui tongtongana
Tusarua takkan lupa
Eaule na mangu rangi
Tutenaya, tutenaya parisina

Batumi angin mamiri
Angin ngerang dingin-dingin
Nama lonta sari kuku
Eaule na mangu rangi
Matolorang, matolorang jenemato

Tebarkan Salam - Launun

Salam salam salam
Tebarkan salam
Tak pake wajah muram, sampe wajah masam

Salam salam salam
Tebarkan salam
Dengan wajah riang, jangan lupa utang

Salam salam salam
Tebarkan salam
Hilang permusuhan, tentu hati senang

Salam salam salam
Tebarkan salam
Tak pake senyuman, itu boong-boongan

Salam sambung silaturahmi
Menumbuhkan cinta di hati
Salam jangan dinanti-nanti
Tapi sambut sendiri

Salam salam salam
Tebarkan salam
Pagi siang petang, hingga tiba malam

Salam salam salam
Tebarkan salam
Harta tak berkurang, jangan takut hilang

AYO COI - Launun

One two three niatkan di hati
Langkahkan kakimu dengan pasti
Rintangan kan selalu menanti
Berdiam untuk ridha Illahi

Ayo coi tunggu apalagi
Segeralah gapai prestasi yang tinggi

Jadilah kau insan sejati
Tak kenal rintih dan rasa letih
Janganlah kau takut dicaci
Hadapi dengan wajah berseri

Jumat, Mei 06, 2011

pak le'


al izzah edisi 11/th4/jan 2005 M



Suatu ketika, dalam majelis koordinasi seorang akhwat berkata pada mas’ul dakwahnya, “akhi, ana ga bisa lagi berinteraksi dengan akh fulan”. Suara akhwat itu bergetar. Nyata sekali menekan perasaannya.”Pekan lalu, ikhwan tersebut membuat pengakuan yang membuat ana merasa risi dan….Afwan, terus terang juga tersinggung.” Sesaat kemudian suara dibalik hijab itu mengatakan…ia jatuh cinta pada ana.”
mas’ul tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha tetap tenang. “Sabar ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya tidak seperti yang anti bayangkan.” Sang mas’ul mencoba menenangkan terutama untuk dirinya sendiri.
“Afwan…ana tidak menangkap maksud lain dari perkataannya. Ikhwan itu mungkin tidak pernah berpikir dampak perkataannya. Kata-kata itu membuat ana sedikit banyak merasa gagal menjaga hijab ana, gagal menjaga komitmen dan menjadi penyebab fitnah. Padahal, ana hanya berusaha menjadi bagian dari perputaran dakwah ini.” sang akhwat kini mulai tersedak terbata.

GUIDE



 Tidak ada jawaban benar/salah.  HANYA UNGKAPAN DALAM TULISAN.  Murni jujur dari hatimu dan sertai alasan sesuai pendapatmu.

Doa bagi Sang Pecinta


Disaat cinta hadir menghampiri dirimu
Kadang ku tak kuasa menahan gejolak rasa
Disaat cinta hadir menguji imanku
Ku lantunkan doa bagi sang pencipta

Allah jika dia memang terbaik bagiku
Baik bagi dunia dan akhiratku
Dekatkan dia bagiku
Dekatkan aku baginya

Mudahkan bagi kami menuju janji suci
Sebuah pernikahan hakiki
Tapi bila dia kan menghancurkan imanku
Jauhkan dariku jauhkan aku darinya